
Saat seorang anak atau remaja didiagnosis skoliosis ringan, banyak orang tua yang merasa cukup tenang karena kurvanya masih di bawah 10 derajat. Bahkan seringkali orang tua hanya membiarkan dalam pemantauan saja. Padahal, skoliosis tidak selalu berhenti di titik itu, terutama apabila skoliosis ini terjadi di masa pertumbuhan anak. Jika tidak ditangani dengan benar, skoliosis bisa berkembang dari ringan ke sedang atau bahkan berat. Lalu, seberapa cepat progresinya?
Skoliosis Ringan & Masa Pertumbuhan: Periode Risiko Tertinggi
Skoliosis ringan umumnya terdeteksi pada usia 10-14 tahun—fase pertumbuhan cepat atau growth spurt. Ini adalah periode paling rawan karena saat tulang belakang lebih fleksibal dan memanjang pesat, kurva skoliosis bisa bertambah dalam waktu singkat.
Menurut studi Scoliosis Research Society, pada anak perempuan, lonjakan progresi skoliosis paling sering terjadi sebelum dan saat mereka mulai menstruasi (menarche). Kurva bisa bertambah 1-2 derajat per bulan di masa ini, tergantung faktor genetik, kondisi postur, hingga kepatuhan dalam terapi.
Apa yang Membuat Skoliosis Cepat Memburuk?
Beberapa faktor yang dapat mempercepat progresi skoliosis meliputi:
– Usia lebih muda saat didiagnosis
Semakin awal skoliosis terdeteksi, semakin panjang periode pertumbuhan yang tersisa, sehingga risiko progresi lebih besar.
– Derajat kurva saat diagnosis
Kurva di atas 20° saat diagnosis punya risiko progresi lebih cepat dibandingkan kurva di bawah 15°.
– Lokasi kurva
Skoliosis di daerah torakal (punggung atas) cenderung progresif karena banyak tulang rusuk yang terlibat.
–Riwayat keluarga
Jika orang tua atau saudara kandung punya skoliosis berat, risiko progresi anak lebih tinggi.
Seberapa Cepat Bisa Jadi Berat?
Progresi skoliosis tidak sama pada semua anak. Namun, berikut gambaran umumnya jika tidak ada intervensi (misalnya brace atau terapi):
- Kurva <20° di usia 10-12 tahun → bisa bertambah hingga 30-40° dalam 1-3 tahun jika tidak ditangani.
- Jika melewati kurva 40° sebelum tulang berhenti tumbuh (growth plate menutup), kemungkinan besar progresi terus berlanjut hingga dewasa.
Pada orang dewasa dengan kurva di atas 50°, skoliosis masih bisa bertambah 0,5-1 derajat per tahun, terutama jika skoliosis sudah menyebabkan nyeri kronis atau ketidakseimbangan postur.
Apa Tanda Skoliosis Mulai Memburuk?
Beberapa tanda visual yang perlu diwaspadai oleh orang tua & penderita skoliosis:
-Bahu semakin tidak sejajar
-Pinggang terlihat miring
-Tonjolan tulang belikat makin menonjol
-Pakaian tampak menggantung tidak rata
-Nyeri punggung yang makin sering atau memburuk
Kenapa Skoliosis yang Memburuk Harus Segera Ditangani?
Jika skoliosis berkembang hingga di atas 40°-50°, risiko yang bisa terjadi meliputi:
– Gangguan paru-paru & pernapasan, karena kurva menekan rongga dada.
– Nyeri kronis & ketidakseimbangan otot, yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
– Pengaruh ke psikologis, terutama pada remaja perempuan, karena perubahan postur yang semakin tampak.
Bagaimana Mencegah Perburukan?
– Pemeriksaan rutin X-ray setiap 6 bulan saat masa pertumbuhan.
– Terapi korektif seperti metode Schroth atau fisioterapi khusus skoliosis.
– Brace skoliosis sesuai indikasi dokter, yang terbukti menahan progresi kurva saat dipakai dengan kepatuhan >18 jam per hari.
– Latihan peregangan & penguatan otot untuk menjaga keseimbangan postur.
– Pantau perubahan postur secara visual, seperti perbedaan panjang kaki atau tinggi bahu.
Kesimpulan
Skoliosis ringan bukan berarti aman dibiarkan tanpa pengawasan. Pada masa pertumbuhan, skoliosis bisa berkembang dari kurva 10° menjadi 40° hanya dalam beberapa tahun. Deteksi dan penanganan dini, termasuk konsultasi rutin ke dokter spesialis, adalah kunci agar skoliosis tidak berkembang ke tingkat yang lebih berat dan berdampak ke kesehatan jangka panjang.
Jadi, jika anak Anda sudah terdiagnosis skoliosis ringan, jangan lengah. Lakukan pemantauan, ikuti anjuran dokter, dan pastikan postur anak tetap terjaga. Karena semakin cepat terdeteksi, semakin mudah untuk mengendalikan skoliosis sebelum bertambah parah