
Anak duduk bungkuk, baik saat belajar, bermain gadget, atau makan sering dianggap sepele, bahkan dianggap angin lalu oleh banyak orang tua dimana akan hilang sendiri seiring waktu. Tapi tahukah Anda? Kebiasaan ini menyebabkan postur tubuh anak yang tidak ideal dan jika terjadi sejak dini bisa menjadi hambatan besar bagi pertumbuhan tinggi badan mereka.
Postur Tubuh & Pertumbuhan Tinggi Badan: Apa Hubungannya?
Tinggi badan anak tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik atau nutrisi saja. Postur tubuh juga memegang peran penting. Saat anak terbiasa membungkuk, tulang belakang mereka tidak dalam posisi alami yang optimal untuk tumbuh. Akibatnya, pertumbuhan tulang bisa terganggu, terutama di masa-masa emas pertumbuhan (growth spurt) yaitu usia 8–18 tahun.
Tulang anak di masa pertumbuhan masih bersifat lentur dan terus berkembang. Ketika posisi tubuhnya terus-menerus salah, maka tekanan gravitasi, beban otot, dan distribusi berat tubuh menjadi tidak seimbang. Ini bisa menyebabkan tulang belakang melengkung secara tidak normal, yang dalam jangka panjang bisa berujung pada masalah seperti kifosis (bungkuk permanen) atau skoliosis.
Kenali Ciri-Ciri Masalah Postur Sejak Dini
Beberapa tanda umum yang bisa jadi sinyal adanya masalah postur pada anak:
- Bahu tidak sejajar, satu tampak lebih tinggi dari yang lain
- Kepala condong ke depan
- Saat berdiri, punggung terlihat sedikit melengkung
- Anak menjadi terbiasa duduk membungkuk saat belajar atau main gadget
- Cepat lelah atau mengeluh pegal di area punggung atau leher
Jika beberapa ciri di atas mulai terlihat sejak dini dan berlangsung terus-menerus, sebaiknya jangan dianggap enteng. Semakin lama dibiarkan, semakin sulit memperbaiki postur, dan risiko gangguan pertumbuhan tinggi badan pun makin besar.
Dampak Pada Postur Tubuh Jika Dibiarkan
Tak hanya memengaruhi tampilan fisik, postur bungkunk juga berdampak pada pertumbuhan dan fungsi tubuh secara keseluruhan. Beberapa dampaknya antara lain:
- Pertumbuhan tinggi badan terhambat: tulang belakang yang melengkung tidak semestinya, maka tidak akan tumbuh maksimal secara vertikal.
- Masalah bentuk tubuh permanen: jika tulang belakang sudah terbentuk secara abnormal, butuh waktu lama (bahkan bertahun-tahun) untuk diperbaiki.
- Gangguan pernapasan dan pencernaan: postur bungkuk menekan rongga dada dan perut, menghambat organ bekerja optimal.
- Menurunnya rasa percaya diri: anak bisa merasa minder karena terlihat lebih pendek atau berbeda dari teman sebayanya.
Solusi: Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?
Kabar baiknya, masalah postur bisa dicegah dan diperbaiki—asal dilakukan sedini mungkin. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua:
- Perhatikan posisi anak saat beraktivitas
- Gunakan meja dan kursi yang ergonomis saat anak belajar. Pastikan posisi duduk tegak dengan punggung bersandar dan kaki menyentuh lantai.
- Batasi waktu screen time, dan minta anak sesekali berdiri atau bergerak.
- Ajak anak melakukan aktivitas fisik secara rutin
- Olahraga seperti renang, basket, yoga anak, atau latihan peregangan bisa memperkuat otot punggung dan menjaga kelenturan tubuh.
- Hindari anak duduk terlalu lama tanpa jeda. Ajak mereka stretching setiap 30–60 menit.
- Konsultasikan ke klinik terapi fisik
- Klinik kami menyediakan layanan evaluasi postur untuk anak. Dari hasil evaluasi, kami bisa memberikan program terapi yang disesuaikan untuk memperbaiki postur dan menstimulasi pertumbuhan tinggi badan secara maksimal.
- Terapi bisa melibatkan latihan penguatan otot punggung, peregangan, dan penggunaan alat bantu postur jika dibutuhkan.
Kesimpulan
Postur tubuh anak adalah fondasi penting bagi tumbuh kembang mereka, terutama dalam masa pertumbuhan. Jangan tunggu sampai anak remaja untuk menyadari bahwa postur membungkuk telah menghambat tinggi badannya. Sebagai orang tua, Anda bisa mengambil peran aktif sejak dini—dari memperhatikan kebiasaan sehari-hari hingga membawa anak untuk evaluasi postur di klinik terpercaya.