Jl. Kahuripan 7, SBY | Ruko Sutera Niaga I/66, Serpong - TGR
blog img

Apa itu Skoliosis dan Bahayanya jika Dibiarkan

Tahukah kamu, skoliosis itu normalnya tidak ada. Memang betul bahwa ada beberapa skoliosis yang dikategorikan sebagai penyakit turunan, namun pada kebanyakan kasus, skoliosis itu normalnya tidak ada. Berbeda dengan kifotik dan lordotic yang merupakan kelengkungan normal dari tulang belakang. Lalu, apa yang membedakan skoliosis dengan kifotik dan lordotic ini?

Skoliosis sendiri adalah kondisi dimana bila tulang belakang kita dilihat dari depan, terdapat kelengkungan baik ke kanan maupun ke kiri. Karena pada tulang belakang yang normal, bila dilihat dari depan seharusnya tidak ada lengkungan atau tegak lurus.

Berbeda ketika dilihat dari samping, tulang belakang dalam kondisi normal memiliki beberapa lengkungan yaitu:

1. Lordotik di cervical atau lengkungan bagian leher.
2. Kifotik di punggung atau lengkungan bagian punggung atas.
3. Lordotik di lumbal atau lengkungan bagian punggung bawah.

Skoliosis sendiri dikatakan tidak normal kalau lengkungan yang terjadi diukur dan lebih besar dari 10 derajat. Begitu pula dengan kifotic dan lordotic. Memang kondisi kifotic dan lordotic sudah ada sejak awal, namun bila lengkungan tersebut melebihi normal, maka hal tersebut akan perlu menjadi perhatian dan dilakukan penanganan.

Lalu bagaimana cara kita mengetahui apakah kita memiliki skoliosis atau tidak? Pertama-tama adalah melihat dan memperhatikan apakah postur tubuh kita simetris atau tidak ketika sedang berdiri. Mulai dari leher, bahu, dada, dan pinggang. Atau bisa dilakukan pengamatan pada punggung ketika posisi tubuh menunduk dengan lutut tetap tegak lurus. Biasanya, disitu akan terlihat bila ada posisi punggung yang lebih menonjol baik di sebelah kanan maupun kiri.

Masalahnya, tidak banyak dari kita cukup jeli untuk dapat mengamati perbedaan tersebut. Banyak kasus yang terjadi adalah orang tua telat untuk menyadari skoliosis pada anak, khususnya pada anak perempuan. Sehingga, banyak pasien yang datang itu sudah tergolong memiliki skoliosis yang parah. Karena pada umumnya, skoliosis akan cepat sekali bertambah parah ketika anak-anak mulai masuk masa puber.

Lalu apa yang terjadi bila skoliosis tidak segera ditangani? Dampak awal skoliosis memang dari sisi kosmetik. Namun, pada umumnya, bila skoliosis sudah menyentuh 30 derajat, maka rasa nyeri kerap timbul dalam melakukan aktivitas. Puncaknya, skoliosis bahkan dapat menyebabkan gangguan jantung dan paru-paru. Gimana, serem kan? Jadi sangat disarankan untuk melakukan check-up atau ikuti screening-screening keliling yang dilakukan oleh klinik Prospine di sekolah-sekolah.

scoliosis treatment surabaya serpong

Kemudian bagaimana dengan penanganannya? Untuk skoliosis ringan atau di bawah 20 derajat, Latihan saja akan sangat membantu. Pastinya Latihan yang di resepkan oleh dokter ya, karena penanganan skoliosis berbeda dari orang ke orang bergantung pada derajat dan arah lengkungan dan rotasi skoliosisnya. Untuk kamu yang sudah mulai parah atau memiliki derajat sampai 50, maka alat bantu akan mulai diperlukan, yaitu penggunaan Brace. Dan terakhir, untuk kamu yang sudah terlanjur bablas, alias di atas 50 derajat, maka kamu perlu segera konsultasi bukan ke dokter rehab lagi, melainkan ke dokter orthopedi dan kalau bisa yang spesialisasi di tulang belakang. Lo kok gitu? Yaaa, karena Latihan, modalitas, dan alat bantu sudah tidak cukup lagi, melainkan kemungkinan perlu dilakukan OPERASI!

wanita dengan skoliosis

Buat kamu yang Wanita, kamu perlu lebih berhati-hati, karena skoliosis ini lebih cenderung menyerang Wanita. Hal ini diakibatkan karena kepadatan tulang pada Wanita yang cenderung lebih tidak padat dan mudah keropos dibandingkan pria. Pada kasus skoliosis ringan, angka perbandingan pria dan Wanita yang menderita skoliosis adalah sekitar 1:3. Namun, pada kasus yang moderate, perbandingannya meningkat menjadi 1:7. Hal ini karena Wanita memiliki momen krusial selain dari pubertas, yaitu ketika hamil dan melahirkan serta menopause dimana pengeroposan tulang terjadi lebih cepat.

Ingat, keterlambatan penganan skoliosis bisa fatal. Bukan hanya akibatnya yang sampai kepada gangguan jantung dan paru-paru, namun, proses penyembuhannya. Karena bila kamu baru ke dokter ketika sudah umur 20 an ke atas, atau sudah tidak lagi dalam masa pertumbuhan, maka proses koreksi akan sangat susah sekali dilakukan. Atau lebih jeleknya lagi, hanya bisa dilakukan Tindakan pencegahan agar tidak bertambah parah dan mengurangi rasa nyeri yang diakibatkan, namun tidak bisa untuk di koreksi.

Dan perlu diketahui, skoliosis adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan atau bisa kambuh lagi. Oleh karena itu, pastikan untuk melakukan check-up dan dapatkan penanganan sedini mungkin. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa simak podcast SPINE di bawah ini.

Leave a Reply

Chat kami
Apa yang bisa kami bantu?