Jl. Kahuripan 7, SBY | Ruko Sutera Niaga I/66, Serpong - TGR
blog img

Sebagai orang tua, memiliki anak yang tubuhnya tinggi adalah sebuah impian. Namun, pernahkah terlintas di pikiran anda, apakah aktivitas fisik sehari-hari bisa memengaruhi pertumbuhan anak? Atau, apakah anak yang lebih banyak duduk dan kurang bergerak berisiko tumbuh lebih pendek meskipun kita sebagai orang tua memiliki tinggi yang cukup? Pertanyaan ini sering muncul, terutama di era digital di mana anak-anak cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget daripada berlari-lari di luar rumah.

Yuk, kita bahas lebih dalam apakah ada perbedaan pertumbuhan tinggi badan antara anak yang aktif dan anak yang lebih pasif secara fisik!

Peran Aktivitas Fisik dalam Pertumbuhan

Aktivitas fisik bukan hanya soal membakar energi, tetapi juga memainkan peran penting dalam proses pertumbuhan. Ketika anak bergerak, terutama saat berolahraga, tubuh mereka merangsang produksi hormon pertumbuhan atau growth hormone (GH). Hormon ini sangat krusial dalam membantu pertumbuhan tulang dan jaringan tubuh.

Olahraga yang bersifat melompat atau menarik tubuh, seperti basket, renang, lompat tali, atau yoga, memberikan tekanan ringan pada tulang, meskipun belum ada penelitian lebih lanjut terkait olahraga yang dimaksud dapat mengoptimalkan tinggi badan tapi tekanan-tekanan yang tulang kita terima saat berolahraga di atas ini justru memicu tulang untuk tumbuh lebih kuat dan panjang. Selain itu, peregangan yang terjadi saat bergerak membantu memperbaiki postur, yang bisa membuat anak terlihat lebih tinggi dan proporsional.

Anak yang  lebih aktif biasanya juga memiliki kepadatan tulang yang lebih baik. Ini penting untuk menunjang pertumbuhan yang optimal dan mengurangi risiko cedera atau gangguan tulang di masa depan.

Dampak Gaya Hidup Pasif pada Pertumbuhan

Sebaliknya, jika anak kita biarkan memiliki gaya hidup yang terlalu pasif bisa menghambat proses pertumbuhan. Anak zaman sekarang cenderung menggunakan smartphone terlalu sering ditambah lagi yang terlalu banyak duduk, entah karena bermain gadget atau menonton TV, cenderung kurang mendapat stimulasi fisik & merangsang hormon (HGH) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.

Selain itu, duduk terlalu lama dalam posisi yang tidak ideal bisa memengaruhi postur tubuh. Misalnya, membungkuk saat bermain gadget bisa membuat tulang belakang cenderung melengkung, yang dalam jangka panjang bisa memengaruhi tinggi badan. Kurangnya aktivitas fisik juga bisa berdampak pada kekuatan otot dan fleksibilitas tulang, membuat pertumbuhan tulang tidak seoptimal anak yang aktif bergerak.

Apa Kata Penelitian?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang aktif secara fisik cenderung memiliki tinggi badan lebih baik dibandingkan anak yang kurang bergerak. Misalnya, sebuah studi menemukan bahwa anak yang rutin berolahraga memiliki kadar hormon pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding anak yang tidak aktif.

Selain itu, anak yang terlibat dalam aktivitas fisik cenderung memiliki kebiasaan hidup lebih sehat, seperti tidur lebih nyenyak dan memiliki nafsu makan yang baik. Kedua hal ini juga berkontribusi besar pada proses pertumbuhan anak.

Bagaimana Mengajak Anak Lebih Aktif?

Kalau Anda  merasa anak lebih cenderung pasif, jangan khawatir! Ada banyak cara menyenangkan untuk mengajak mereka lebih aktif:

  • Cari aktivitas yang disukai anak: Jika anak suka air, coba ajak berenang. Kalau suka permainan tim, mungkin basket atau sepak bola bisa jadi pilihan. Ajak anak berbicara dan gali apakah anak tertarik dengan kegiatan diluar kegiatan akademik. Mendorong anak untuk sesekali melakukan kegaitan non-akademik bisa membantu merubah kebiasaan bermain hp juga.
  • Jadikan aktivitas fisik sebagai kebiasaan keluarga: Sempatkan waktu untuk anak Anda di sela-sela aktivitas bekerja. Bersepeda sore bersama anak, jalan pagi, atau sekadar bermain di taman bisa jadi momen bonding yang seru sekaligus sehat.
  • Batasi waktu layar: Mengatur waktu penggunaan gadget bisa memberi ruang lebih banyak untuk aktivitas fisik.
  • Ajak teman-temannya ikut serta: Anak-anak biasanya lebih semangat bergerak kalau ada teman bermain. Ini bisa jadi cara ampuh untuk membangun kebiasaan aktif.

Kesimpulan

Jadi, apakah ada perbedaan pertumbuhan tinggi badan antara anak yang aktif dan pasif? Jawabannya, iya. Anak yang aktif cenderung tumbuh lebih optimal karena tubuh mereka mendapat stimulasi fisik yang memicu produksi hormon pertumbuhan dan menjaga kesehatan tulang. Sementara anak yang kurang bergerak berisiko memiliki pertumbuhan yang lebih lambat dan postur yang kurang ideal.

Sebagai orang tua, kita bisa berperan penting dalam mendukung pertumbuhan anak dengan mengajak mereka lebih aktif, memberikan asupan nutrisi yang cukup, dan memastikan mereka mendapat istirahat yang berkualitas. Dengan begitu, anak bisa tumbuh maksimal dan menjalani masa kecil yang sehat dan bahagia!

Jika anda memiliki kekhawatiran tentang pertumbuhan anak, jangan ragu untuk berkonsultasi ke ahli kesehatan atau fisioterapis, ya. ProSpine Clinic bisa memberikan solusi bagi anak yang dirasa kurang aktif!

Leave a Reply

Chat kami
Apa yang bisa kami bantu?