Jl. Kahuripan 7, SBY | Ruko Sutera Niaga I/66, Serpong - TGR
blog img

Wajar jika kita sering melihat orang tua kita seiring bertambahnya usia mereka sdibarengi dengan berbagai keluhan fisik, terutama pada bagian punggung. Banyak lansia di usia 50-an mulai menganggap rasa pegal dan nyeri di punggung sebagai hal yang wajar. Padahal, tidak semua pegal linu datang hanya karena faktor usia. Salah satu penyebab yang sering terabaikan namun cukup umum terjadi adalah Myofascial Pain Syndrome (MPS).

Apa Itu Myofascial Pain Syndrome?

Myofascial Pain Syndrome adalah kondisi nyeri otot kronis yang terjadi ketika serat otot mengalami ketegangan dan membentuk “trigger point” atau titik nyeri. Titik ini bisa terasa seperti ada benjolan kecil dan saat ditekan akan nyeri. Uniknya, nyeri yang muncul tidak selalu terbatas pada area titik tersebut, tetapi bisa menjalar ke beberapa bagian tubuh lain. Karena menjalarnya ini, kondisi ini sering disalahartikan sebagai pegal biasa atau bahkan kelainan saraf seperti HNP (saraf kejepit).

MPS bisa mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan. Nyeri yang menetap dapat mengganggu tidur, membuat tubuh terasa kaku, dan membatasi aktivitas harian.

Mengapa Usia 50-an Rentan Mengalaminya?

Beberapa faktor membuat usia 50 tahun ke atas lebih rentan terhadap MPS, antara lain:

  1. Postur tubuh yang buruk – Kebiasaan ini biasanya terjadi ketika di usia mudanya seringkali duduk membungkuk, berdiri lama, atau membawa beban berat tanpa posisi yang tepat dapat menyebabkan otot terus-menerus dalam keadaan tegang.
  2. Kurangnya aktivitas fisik – Otot yang jarang digunakan cenderung lebih mudah kaku. Ketika aktivitas menurun seiring bertambahnya usia, fleksibilitas dan kekuatan otot juga ikut berkurang.
  3. Stres berkepanjangan – Tekanan mental bisa memicu ketegangan otot, terutama di area leher, bahu, dan punggung.
  4. Posisi tidur yang salah – Tidur terlalu lama dalam posisi yang sama atau di permukaan yang tidak mendukung postur tubuh dapat memicu terbentuknya trigger point.
  5. Riwayat cedera – Cedera lama yang tidak tertangani dengan baik bisa memicu ketegangan otot kronis yang berkembang menjadi MPS.

Gejala yang Sering Dianggap Sepele

Sayangnya rata-rata penderita MPS tidak merasa bahwa mereka mengalaminya. Gejala-gejala berikut sering kali dianggap hal biasa:

  • Nyeri punggung yang terasa seperti tertusuk atau nyut-nyutan.
  • Rasa kaku di punggung, terutama setelah duduk lama atau bangun tidur.
  • Kesulitan menggerakkan tubuh secara bebas.
  • Timbulnya rasa sakit saat titik otot tertentu ditekan.
  • Nyeri yang menyebar ke area bokong, paha, atau pinggang meskipun titik awal nyerinya di punggung.

Jika dibiarkan, gejala ini bisa berkembang menjadi nyeri kronis yang terus-menerus dan membuat aktivitas sehari-hari menjadi sangat terbatas.

Cara Menangani dan Meredakan MPS

Kabar baiknya, MPS bisa dikelola dan dikurangi gejalanya dengan pendekatan non-invasif, antara lain:

  1. Terapi manual – Teknik pemijatan khusus untuk melemaskan otot dan mengurangi trigger point sangat membantu. Klinik yang menyediakan layanan terapi otot dan postur dapat menjadi solusi tepat.
  2. Latihan peregangan – Stretching ringan dan latihan penguatan otot core secara teratur dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan mempercepat pemulihan. Salah satunya bisa dilakukan di Prospine Clinic. Sebagai klinik rehabilitasi medik terbaik di Surabaya, kami memberikan layanan penuh untuk menangani permasalahan punggung anda.
  3. Kompres panas/dingin – Kompres hangat bisa melancarkan aliran darah dan merilekskan otot. Sebaliknya, kompres dingin bisa mengurangi peradangan jika ada pembengkakan.
  4. Edukasi ergonomi – Mengubah cara duduk, posisi tidur, dan menghindari kebiasaan buruk postur menjadi penting dalam pencegahan jangka panjang.
  5. Terapi tambahan – Jika tersedia, dry needling atau terapi ultrasound bisa menjadi alternatif tambahan yang cukup efektif untuk kasus MPS yang membandel.

Kapan Harus Konsultasi ke Profesional?

Jika Anda mengalami nyeri punggung yang tak kunjung membaik lebih dari dua minggu, atau jika nyeri tersebut mengganggu tidur dan aktivitas harian, sangat disarankan untuk berkonsultasi ke profesional medis. Diagnosis yang tepat akan membantu menentukan terapi yang sesuai dan mencegah kondisi menjadi kronis.

Leave a Reply

Chat ProSpine Surabaya
ProSpine Clinic Surabaya disini, Chat kebutuhanmu!