Jl. Kahuripan 7, SBY | Ruko Sutera Niaga I/66, Serpong - TGR
blog img

Saat mendengar kata “saraf kejepit”, otomatis banyak dari kita mengaitkan panyakit ini adalah penyakit yang sering dialami oleh orang tua.. Padahal,  di era sekarang, banyak sekali generasi muda yang tidak dapat luput dari ini. Di era modern seperti sekarang ini, budaya work-life balance yang sudah semakin tidak relevan, maka semakin banyak anak muda yang akan mengeluhkan gejala saraf kejepit bahkan tanpa menyadarinya. Mari kita masuk ke pembahasan tentang apa itu saraf kejepit dan bagaimana anak muda harus mulai mewaspadai dan memperhatikan postur pergerakan tubuh mereka.

Apa Itu Saraf Kejepit?

Secara medis, saraf kejepit terjadi ketika saraf menerima tekanan berlebih oleh jaringan-jaringan yang ada disekitarnya, seperti tekanan tulang, otot, atau ligamen. Terjadinya tekanan ini dapat menyebabkan nyeri, kesemutan, perih, kaku/mati rasa pada sekitaran area yang terhubung dengan saraf tersebut. Saraf kejepit sering muncul di tulang belakang, terutama di area leher atau punggung bawah.

Faktor Penyebab Saraf Kejepit pada Generasi Muda

Meski sering dikaitkan dengan generasi yang lebih tua, pelemahan fungsi tubuh karena penuaan, ada beberapa faktor yang membuat generasi muda juga rentan mengalami saraf kejepit:

  1. Postur Tubuh yang Buruk Generasi muda saat ini terkenal menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer atau gadget dengan posisi duduk ataupun tubuh yang salah adalah salah satu penyebabnya. Duduk membungkuk atau menunduk dalam waktu lama dapat memberikan tekanan ekstra pada tulang belakang.
  2. Gaya Hidup Sedentari Kurangnya aktivitas fisik menjadi masalah umum di kalangan anak muda. Generasi muda yang terbiasa untuk tidak merubah posisi dalam rentang waktu tertentu seperti kebiasaan saat menonton drakor atau bermain mobile game dapat menjadi salah satu pemicu.
  3. Cedera Saat Berolahraga Generasi muda saat ini adalah generasi yang terbilang sanga aware dengan olahraga, tetapi terkadang semangat itu tidak dibarengi dengan teknik yang tepat. Olahraga yang salah atau olahraga berintensitas tinggi tanpa pemanasan yang cukup juga bisa memicu saraf kejepit, terutama di bagian punggung bawah.
  4. Penggunaan Gadget Berlebihan Kebiasaan menunduk saat menggunakan smartphone sering disebut sebagai “text neck syndrome”. Ini adalah kondisi di mana tulang leher terlalu sering tertekan akibat posisi kepala yang salah.

Gejala Saraf Kejepit yang Harus Diwaspadai

Di tahap awal gejala saraf kejepit tidak selalu langsung terasa berat. Ada beberapa tanda awal yang sering luput dan diabaikan oleh generasi muda, termasuk di antaranya:

  • Nyeri menjalar, seperti dari leher ke lengan atau dari punggung bawah ke kaki.
  • Kesemutan atau mati rasa di area tertentu.
  • Kelemahan otot, yang biasa anda merasa mampu mengangkat barang dengan mudah tetapi ini membuat sulit untuk mengangkat benda atau berjalan dengan stabil.
  • Sensasi terbakar atau rasa tertusuk jarum pada area tertentu.

Jika gejala ini dibiarkan tanpa penanganan oleh dokter, kondisi bisa memburuk serta mempengaruhi produktivitas kita.

Cara Mencegah Saraf Kejepit pada Generasi Muda

Untuk generasi muda, sebenarnya ada banyak cara untuk mencegah saraf kejepit ini muncul dan menghantui kita hingga hari tua, anda bisa melakukani:

  1. Perbaiki Postur Tubuh Saat duduk, pastikan punggung selalu tetap lurus dengan bahu rileks. Gunakan kursi ergonomis yang mendukung tulang belakang. Memang tanpa anda sadari, saat anda duduk otomatis membungkuk, tetapi hal iniah yang harus dicegah.
  2. Lakukan Peregangan Rutin Jika pekerjaan menuntut Anda untuk duduk lama, luangkan waktu setiap 30 menit untuk berdiri dan melakukan peregangan ringan. Jika pekerjaan anda adalah tipikal pekerjaan lapangan, tetap biasakan cara jalan yang benar, bisa juga diselingi dengan peregangan-peregangan ringan.
  3. Olahraga dengan Teknik yang Benar Pastikan untuk selalu melakukan pemanasan sebelum olahraga dan gunakan teknik yang tepat saat mengangkat beban atau melakukan gerakan tertentu.
  4. Batasi Penggunaan Gadget Usahakan untuk tidak terlalu lama menunduk saat menggunakan smartphone. Angkat gadget sejajar dengan mata untuk mengurangi tekanan pada leher.

Kesimpulan

Saraf kejepit sudah bukan lagi masalah yang hanya dialami oleh orang tua. Gaya hidup modern yang penuh melibatkan perubahan serta pergerakan tulang belakang tanpa kita sadar menjadi pemicu utama di kalangan generasi muda. Dengan mengenali gejala lebih awal dan menerapkan langkah pencegahan, risiko saraf kejepit dapat diminimalkan. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan ahli untuk mendapatkan penanganan yang tepat.Jangan biarkan saraf kejepit mengganggu aktivitas dan kualitas hidup Anda.

Leave a Reply

Chat kami
Apa yang bisa kami bantu?