Jl. Kahuripan 7, SBY | Ruko Sutera Niaga I/66, Serpong - TGR
blog img

Pahami Perbedaan Skoliosis Fungsional dan Struktural

Ketika mendengar kata skoliosis, rata-rata orang pasti akan beranggapan bahwa skoliosis adalah kelainan ataupun penyakit tulang belakang yang tidak normal. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa skoliosis terdiri dari dua jenis utama: skoliosis fungsional dan skoliosis struktural. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting untuk kita dapat menentukan langkah apa yang harus diambil saat penanganan agar tidak terjadi komplikasi di masa depan.

Mengapa Penting Mengetahui Jenis Skoliosis?

Setiap jenis skoliosis memiliki penyebab, gejala, dan metode penanganan yang berbeda-beda. Pentingnya mengetahui jenis skoliosis, menciptakan diagnosis yang lebih akurat, sehingga mempermudah penanganan agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Skoliosis fungsional sering kali dapat diatasi dengan cara sederhana seperti memperbaiki kebiasaan postural kita, sementara skoliosis struktural memerlukan perhatian medis yang lebih intensif. 

Skoliosis fungsional  termasuk jenis skoliosis yang kelengkungannya terjadi sementara dan tidak disebabkan oleh perubahan pada struktur tulang punggung itu sendiri. Penyebab utamanya biasanya berasal dari faktor luar yang memengaruhi postur tubuh, seperti:

  • Ketegangan atau kejang otot: Otot yang terlalu tegang dapat menarik tulang mengarah ke satu sisi dari badan kita. Ini menyebabkan posisi tulang belakang melengkung..
  • Perbedaan panjang kaki: Ketidakseimbangan panjang kaki dapat membuat tubuh beradaptasi dengan postur yang tidak simetris. 
  • Postur tubuh yang buruk: Kebiasaan duduk atau berdiri yang salah dalam jangka panjang dapat menyebabkan lengkungan sementara.

Ciri khas skoliosis fungsional adalah kelengkungan yang dapat hilang saat faktor penyebab ditangani. Misalnya, jika ketegangan otot berhasil diatasi melalui terapi fisik, kelengkungan tulang belakang akan dapat kembali lebih lurus.

Berbeda dengan skoliosis fungsional, Skoliosis struktural adalah kondisi jangka panjang  yang disebabkan oleh perubahan pada struktur tulang belakang. Jenis skoliosis ini lebih kompleks dan memerlukan perawatan serta penanganan medis yang lebih intensif. Adapun beberapa penyebab umum skoliosis struktural meliputi:

  • Idiopatik: Sebanyak 80% kondisi skoliosis struktural penyebabnya adalah idiopatik atau dalam artian tidak diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini paling sering ditemukan pada remaja maupun anak-anak yang sedang dalam fase pubertas.
  • Kelainan bawaan (kongenital): Terjadi pada bayi sejak lahir akibat perkembangan tulang belakang yang tidak terbentuk secara normal & karena tulang belakang terbentuk bersamaan dengan sistem organ lain. Skoliosis ini adalah skoliosis yang paling jarang terjadi.
  • Penyakit neuromuskular:  Skoliosis ini disebabkan oleh kondisi medis mendasar yang mempengaruhi sistem neurologis atau sistem otot tubuh seperti gangguan pada otot atau saraf, cerebral palsy atau juga distrofi otot,

Ciri utama skoliosis struktural adalah kelengkungan tulang belakang yang tetap terlihat meskipun tubuh berada dalam posisi rileks. Selain itu, skoliosis ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh kita, jika skoliosis ini semakin parah maka dapat menimbulkan beberapa komplikasi & gangguan organ seperti sulit bernafas dll.

.

Cara Diagnosis Kedua Jenis Skoliosis

Diagnosa skoliosis memerlukan pemeriksaan fisik dan pencitraan medis. Dokter biasanya akan memulai dengan mengamati postur tubuh pasien dalam posisi berdiri dan membungkuk ke depan. Pengamatan postur ini nanti juga akan dipantau dari beberapa sisi yang berbeda. Untuk memastikan jenis skoliosis & bagaimana kelengkungan berkembang, pemeriksaan lanjutan seperti X-ray atau MRI sering kali diperlukan. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter menentukan apakah skoliosis ini bersifat fungsional atau struktural, serta bagaimana pemberitan penanganan yang tepat.

Penanganan Skoliosis Fungsional

Karena sifatnya yang sementara, skoliosis fungsional biasanya lebih mudah diatasi. Beberapa langkah yang umum dilakukan meliputi:

  1. Terapi fisik: Latihan peregangan dan penguatan otot ini  membantu meredakan ketegangan dan meningkatkan kestabilan otot-otot tulang belakang.
  2. Perbaikan postur tubuh: Dapat menggunakan kursi ergonomis, memperbaiki kebiasaan duduk, cara jalan serta dan latihan postur dapat mencegah lengkungan berulang.
  3. Alat bantu: Jika penyebabnya adalah perbedaan panjang kaki, maka bisa menggunakan alas kaki khusus orthotics.

Penanganan Skoliosis Struktural

Skoliosis struktural memerlukan penanganan yang lebih spesifik, terstruktur dan sering kali berlangsung dalam jangka panjang. Beberapa metode penanganan skolisos non-invasif yang umum meliputi:

  1. Pemantauan rutin: Untuk kasus ringan, dokter biasanya memantau dahulu bagaimana perkembangan skoliosis pasien secara berkala. Biasanya waktu pemantauan beragama bisa dari 1 bulan sekali hingga 3-6 bulan pemantauan. Tentunya diperlukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
  2. Terapi fisik intensif: Latihan ini memiliki beragam jenis yang dapat dilakukan , salah satunya adalah terapi fisik yang dilakukan di ProSpine Clinic yang dirancang khusus dapat memperkuat otot penyangga tulang belakang.
  3. Penggunaan brace: Alat ini biasanya disarankan untuk digunakan sebagai pendamping latihan maupun terapi fisik untuk membantu mencegah lengkungan bertambah parah, terutama pada anak-anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan.
  4. Operasi: Pada kasus skoliosis berat yang kelengkungannya sudah melebihi 40 derajat., Tindakan pembedahan seperti spinal fusion dapat dilakukan untuk memperbaiki kelengkungan.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara skoliosis fungsional dan struktural sangat penting untuk menentukan langkah penanganan yang tepat. Deteksi dini dapat mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Jika Anda atau anak Anda menunjukkan tanda-tanda skoliosis, segera konsultasikan dengan dokter spesialis untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan terbaik. Jangan biarkan ketidaktahuan menghambat langkah Anda untuk hidup lebih sehat.

Leave a Reply

Chat kami
Apa yang bisa kami bantu?