
Skoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang melengkung ke samping secara tidak normal. Meskipun sering kali terdengar sebagai satu istilah umum, skoliosis sebenarnya memiliki beberapa jenis berdasarkan lokasi kelengkungannya. Dua yang paling umum adalah skoliosis thorakal (pada tulang belakang atas) dan skoliosis lumbar (pada tulang belakang bawah). Memahami perbedaan keduanya sangat penting untuk menentukan pendekatan terapi yang tepat. Yuk, kita bahas lebih dalam!
Apa Itu Skoliosis Thorakal?
Skoliosis thorakal terjadi ketika kelengkungan tulang belakang muncul di area punggung atas, tepatnya pada tulang belakang toraks (T1–T12). Karena area ini berdekatan dengan tulang rusuk dan organ vital seperti paru-paru, skoliosis thorakal yang signifikan berlalu begitu lama, bisa menyebabkan beberapa komplikasi yang dapat mengganggu sistem pernafasan kita.
Gejala yang Sering Ditemui:
- Salah satu bahu terlihat lebih tinggi.
- Tonjolan tulang rusuk yang lebih menonjol di satu sisi saat membungkuk.
- Nyeri punggung atas, terutama setelah berdiri atau duduk lama.
- Kelelahan akibat ketegangan otot penyangga tulang belakang.
Penyebab:
- Skoliosis idiopatik (penyebab tidak diketahui, sering muncul pada remaja).
- Kelainan bawaan saat lahir.
- Cedera atau infeksi pada tulang belakang.
Apa Itu Skoliosis Lumbar?
Sementara itu, skoliosis lumbar adalah skoliosis yang terjadi di area punggung bawah, yaitu pada tulang belakang lumbal (L1–L5). Kelengkungan di area ini lebih sering dikaitkan dengan rasa nyeri karena tulang belakang bagian bawah menopang beban tubuh saat berdiri, berjalan, atau mengangkat benda.
Gejala yang Sering Ditemui:
- Pinggul tampak tidak rata.
- Sering kambuh nyeri punggung bawah
- Tidak berdiri terlalu lama atau membungkuk.
- Salah satu kaki terasa lebih pendek (akibat ketidakseimbangan panggul).
Penyebab:
- Degenerasi tulang belakang seiring pertambahan usia.
- Cedera atau trauma pada area lumbal.
- Kebiasaan postur buruk yang tidak dikoreksi sejak dini.
Bagaimana Cara Mengetahui Jenis Skoliosis?
Langkah pertama untuk menentukan jenis skoliosis adalah melalui pemeriksaan fisik dan pencitraan medis. Dokter biasanya akan melakukan tes Adam’s Forward Bend untuk melihat asimetri pada tubuh. Dimana kita akan diinstruksikan untuk membungkuk untuk dilihat apakah ada pundak yang menonjol di salah satu sisi. Selanjutnya, biasanya di ProSpine Clinic membutuhkan foto rontgen yang akan digunakan untuk mengukur sudut Cobb, yaitu ukuran derajat kelengkungan tulang belakang.
Memahami lokasi dan tingkat keparahan skoliosis akan membantu menentukan terapi yang paling efektif, baik itu terapi fisik, pemakaian korset, atau tindakan medis lainnya.
Pendekatan Terapi yang Tepat
Penanganan skoliosis bisa sangat bervariasi tergantung pada lokasi dan derajat kelengkungan. Berikut adalah beberapa pendekatan yang sering digunakan:
Untuk Skoliosis Thorakal:
- Terapi Schroth: Latihan khusus untuk memperbaiki postur dan mengurangi kelengkungan. Latihan ini biasanya membutuhkan beberapa alat seperti wallbar & stick. Terapi khusus skoliosis ini juga salah satu yang ProSpine Clinic berikan.
- Latihan Pernapasan: Membantu memperluas kapasitas paru-paru dan mengurangi sesak napas.
- Brace Skoliosis: Digunakan pada remaja untuk mencegah kelengkungan bertambah parah saat masa pertumbuhan.
Untuk Skoliosis Lumbar:
- Latihan Penguatan Core: Fokus pada otot inti untuk menopang tulang belakang lebih stabil.
- Terapi Manual: Membantu meredakan nyeri dan meningkatkan mobilitas.
- Alat Bantu Penyangga: Mengurangi tekanan pada tulang belakang saat berdiri atau berjalan.
Kapan Operasi Diperlukan?
Meskipun terapi konservatif bisa sangat efektif, ada beberapa kondisi yang memerlukan tindakan operasi, terutama jika:
- Sudut kelengkungan lebih dari 40–50 derajat dan terus bertambah.
- Rasa nyeri tidak kunjung membaik meskipun sudah menjalani terapi.
- Skoliosis menyebabkan gangguan pada organ dalam, seperti paru-paru atau pencernaan.
Kesimpulan: Pentingnya Deteksi Dini dan Terapi Berkelanjutan
Baik skoliosis thorakal maupun lumbar bisa berdampak signifikan pada kualitas hidup seseorang jika tidak ditangani dengan tepat. Deteksi dini, pemantauan rutin, dan terapi yang disesuaikan dengan kondisi pasien adalah kunci untuk mengontrol kelengkungan dan mengurangi gejala yang mengganggu.
Jadi, jika Anda atau orang terdekat memiliki tanda-tanda skoliosis, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan spesialis. Ingat, semakin cepat ditangani, semakin besar peluang untuk hidup lebih nyaman dan aktif tanpa harus terus-menerus berurusan dengan nyeri punggung.