Jl. Kahuripan 7, SBY | Ruko Sutera Niaga I/66, Serpong - TGR
blog img

Sebagai orang tua sudah menjadi sebuah kewajiban jika kita pasti ingin memastikan tumbuh kembang anak berjalan dengan optimal. Tapi tahukah Anda bahwa skoliosis—kelainan tulang belakang yang melengkung ke samping—sering kali berkembang tanpa disadari, skoliosis dapat berkembang sejalan dengan pertumbuhan tulang belakang anak terutama pada masa pertumbuhan aktif anak usia 10–16 tahun?

Skoliosis yang tidak kita sadari sejak dini dapat berisiko memburuk. Sayangnya, banyak orang tua baru menyadari kondisi ini ketika kelengkungannya sudah cukup besar, alhasil anak harus merasakan gangguan penyakit & aktivitas sehari-hari. Padahal, ada sejumlah tanda visual yang bisa dikenali lebih awal. Disini kita akan membahas tanda-tanda apa saja yang harus diketahui agar kita bisa mencegah skoliosis anak semakin parah.

Kenapa Skoliosis Bisa Memburuk Tanpa Disadari?

Pada kasus yang ringan, skoliosis tidak selalu menimbulkan rasa nyeri pada anak. Karena itulah, anak-anak tetap cenderung aktif tanpa menghiraukan, tidak mengeluh, dan terlihat “baik-baik saja”. Namun, saat dimana anak memasuki & mengalami lonjakan pertumbuhan, tanpa disadari juga kelengkungan bisa bertambah dalam waktu singkat. Bila tidak segera ditangani, skoliosis bisa masuk ke derajat sedang hingga berat—dan di titik ini penanganannya akan jauh lebih kompleks.

Itulah mengapa penting bagi orang tua untuk mengenali tanda skoliosis pada anak, khususnya tanda-tanda visual yang muncul secara bertahap.

Tanda-Tanda Visual Skoliosis Pada Anak yang Harus Diwaspadai

Berikut ini beberapa perubahan fisik yang bisa Anda amati di rumah. Usahakan saat anak selesai beraktivitas dari sekolah maupun saat anda selesai dari kegaitan diluar, sempatkan melihat fisik anak. Apabila Anda menemukan satu atau lebih dari tanda berikut, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke tenaga profesional.

1. Bahu Tidak Rata Tingginya

Jika saat anak berdiri lalu ternyata salah satu bahu anak terlihat lebih tinggi dari yang lain saat berdiri, ini bisa menjadi salah satu indikasi skoliosis. Meski terkesan sepele, perbedaan tinggi bahu bisa menunjukkan ketidakseimbangan postur tulang belakang anak.

2. Pinggul Miring Sebelah atau Tidak Sejajar

Perhatikan posisi pinggul anak saat memakai celana atau rok. Bila salah satu sisi selalu tampak naik atau celana terlihat miring pada saat berdiri diam atau bahkan setelah dibenarkan tetap miring, ini bisa menjadi tanda skoliosis memburuk.

3. Tulang Belikat Menonjol Satu Sisi

Biasanya  saat anak membungkuk ke depan (seperti posisi mengikat tali sepatu), perhatikan bagian punggung atas. Jika salah satu sisi tulang belikat lebih menonjol atau membentuk tonjolan, ini bisa menjadi sinyal adanya kelengkungan tulang belakang.

4. Pakaian Selalu Tampak Miring

Baju yang terlihat selalu miring saat dikenakan, atau celana yang tidak jatuh rata di kedua sisi, juga bisa mengindikasikan postur tubuh yang sudah tidak simetris.

5. Postur Anak Condong ke Satu Sisi

Jika anak terlihat seperti selalu condong ke satu sisi terutama ketika berdiri atau berjalan, atau jika salah satu tangan lebih dekat ke tubuh dibanding sisi lainnya, maka besar kemungkinan terjadi pergeseran postur akibat skoliosis.

Cara Mengecek Skoliosis Secara Sederhana di Rumah

Salah satu cara paling sederhana untuk mendeteksi skoliosis secara visual dan bisa dilakukan dari rumah adalah dengan melakukan Forward Bending Test:

  1. Minta anak untuk berdiri tegak, lalu bungkukkan tubuh ke depan ( sejajarkan dengan lutut tetap lurus).
  2. Perhatikan garis tulang belakang dan bentuk punggung.
  3. Jika ada tonjolan yang tidak simetris atau punggung terlihat miring, ini bisa menjadi tanda skoliosis.
  4. Perhatikan secara seksama dari ujung tulang punggung bawah untuk melihat secara lebih detail.

Tes ini bisa dilakukan di rumah sebagai langkah awal, namun tetap dibutuhkan diagnosis medis oleh dokter spesialis. Pemeriksaan lanjutan seperti X-ray tetap dibutuhkan untuk mengetahui derajat skoliosis secara akurat.

Kapan Harus Segera Konsultasi ke Dokter atau Ke Klinik Skoliosis?

Jika Anda melihat tanda-tanda di atas semakin jelas atau semakin sering terlihat, terutama selama masa pertumbuhan anak, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis ortopedi atau klinik terapi skoliosis terpercaya.

Apalagi jika ada riwayat skoliosis dalam keluarga, atau jika anak mulai merasa cepat lelah saat duduk lama, merasa pegal di punggung, atau mengalami keterbatasan saat olahraga ringan.

Kenapa Deteksi Dini Sangat Penting?

Semakin cepat kita mendeteksi skoliosis pada anak, semakin besar peluang anak mendapatkan terapi yang sesuai—mulai dari terapi latihan, penggunaan brace (penyangga tulang belakang), hingga edukasi postur yang baik. Keuntungan yang bisa kita cegah dan dapatkan dari deteksi dini juga kita bisa dengan seksama membantu mengurangi skoliosis anak tanpa menghambat pertumbuhannya. Pada kasus yang lebih berat, penanganan bisa menjadi lebih kompleks dan berisiko mempengaruhi kualitas hidup anak di masa depan.

Leave a Reply

Chat ProSpine Surabaya
ProSpine Clinic Surabaya disini, Chat kebutuhanmu!