
Banyak orang tua atau penderita skoliosis bertanya-tanya: “Padahal kurvanya masih ringan, tapi kenapa badan sering terasa pegal?” Skoliosis ringan, yaitu kondisi ketika kelengkungan tulang belakang masih di bawah 20 derajat, seringkali dianggap tidak membahayakan. Namun, bukan berarti tidak menimbulkan keluhan. Artikel ini akan membahas mengapa skoliosis ringan bisa menyebabkan rasa pegal dan bagaimana cara mengelolanya agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Apa Itu Skoliosis Ringan?
Secara medis, skoliosis ringan berarti kelengkungan tulang belakang berada dalam rentang 10°–20°. Meski tergolong ringan dan kadang tanpa gejala mencolok, skoliosis jenis ini tetap bisa menyebabkan beberapa keluhan fisik seperti cepat lelah, postur yang mulai miring, dan tentu saja—sering merasa pegal.
Skoliosis ringan paling banyak ditemukan pada masa pertumbuhan anak dan remaja, terutama saat mereka mengalami lonjakan tinggi badan. Meski tidak selalu berisiko tinggi, tetap perlu pemantauan secara berkala.
Mengapa Skoliosis Ringan Bisa Menyebabkan Pegal?
Salah satu penyebab utama pegal pada penderita skoliosis ringan adalah ketidakseimbangan otot. Karena tulang belakang melengkung, beban tubuh jadi tidak terbagi merata. Akibatnya, otot di sisi tertentu bekerja lebih keras untuk menstabilkan tubuh. Lama-kelamaan, hal ini menimbulkan ketegangan dan kelelahan otot.
Selain itu, skoliosis juga bisa memengaruhi distribusi berat saat berdiri, berjalan, atau duduk. Postur yang terus menerus tidak simetris membuat tubuh ‘beradaptasi’ dalam posisi yang tidak ideal, yang lama-kelamaan menyebabkan rasa pegal, terutama di area punggung bawah, bahu, dan leher.
Bagian Tubuh yang Sering Terasa Pegal
- Punggung bawah – sebagai pusat tumpuan tubuh, area ini paling rentan menanggung beban tidak seimbang.
- Leher dan bahu – skoliosis bisa membuat posisi bahu tidak sejajar, memicu ketegangan di leher dan bahu.
- Pinggul – perbedaan tinggi pinggul akibat skoliosis bisa membuat satu sisi tubuh bekerja lebih keras.
Apakah Pegal Berarti Skoliosis Memburuk?
Belum tentu. Rasa pegal bisa menjadi sinyal bahwa tubuh sedang ‘bekerja lebih keras’ untuk menyesuaikan postur. Tapi jika pegal terjadi terus menerus, disertai gejala lain seperti nyeri tajam, kesemutan, atau tubuh terasa makin miring, itu bisa jadi tanda skoliosis memburuk dan perlu segera diperiksa.
Sebaiknya lakukan pemeriksaan berkala, terutama pada anak-anak dan remaja yang sedang dalam fase pertumbuhan cepat. X-ray masih menjadi metode utama untuk mengetahui perkembangan derajat skoliosis.
Cara Mengatasi Pegal Akibat Skoliosis Ringan
- Latihan korektif – seperti metode Schroth yang fokus pada memperkuat otot postural dan memperbaiki pola pernapasan.
- Olahraga ringan – renang, yoga, dan pilates bisa membantu menjaga fleksibilitas dan mengurangi ketegangan otot.
- Terapi fisik – latihan yang dipandu fisioterapis bisa membantu mengoreksi ketidakseimbangan otot.
- Koreksi postur saat aktivitas – biasakan duduk dengan posisi netral, gunakan kursi ergonomis, dan hindari membawa beban berat di satu sisi saja.
- Istirahat cukup dan teknik relaksasi otot – seperti pijat lembut atau penggunaan kompres hangat.
Cara Mengatasi Pegal Akibat Skoliosis Ringan
- Latihan korektif – seperti metode Schroth yang fokus pada memperkuat otot postural dan memperbaiki pola pernapasan.
- Olahraga ringan – renang, yoga, dan pilates bisa membantu menjaga fleksibilitas dan mengurangi ketegangan otot.
- Terapi fisik – latihan yang dipandu fisioterapis bisa membantu mengoreksi ketidakseimbangan otot.
- Koreksi postur saat aktivitas – biasakan duduk dengan posisi netral, gunakan kursi ergonomis, dan hindari membawa beban berat di satu sisi saja.
- Istirahat cukup dan teknik relaksasi otot – seperti pijat lembut atau penggunaan kompres hangat.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Segera konsultasikan jika:
- Pegal disertai nyeri tajam atau rasa baal di tangan/kaki.
- Ada perubahan postur yang makin jelas dalam beberapa bulan.
- Aktivitas sehari-hari mulai terganggu akibat rasa tidak nyaman.
Lebih baik segera diperiksa untuk mengetahui apakah skoliosis mengalami progresi atau hanya butuh penyesuaian dalam aktivitas harian.
Kesimpulan
Skoliosis ringan memang tidak selalu menyebabkan nyeri hebat, tapi bukan berarti tidak menimbulkan keluhan sama sekali. Pegal adalah sinyal dari tubuh bahwa ada bagian yang bekerja ekstra keras akibat postur yang tidak seimbang. Penanganan yang tepat, mulai dari latihan, konsultasi rutin, hingga koreksi gaya hidup bisa membantu mengurangi keluhan tersebut.
Dengan perhatian sejak dini, skoliosis ringan bisa dikendalikan sehingga tidak berkembang menjadi lebih parah. Jangan abaikan sinyal dari tubuh, terutama jika dirasakan terus menerus. Lebih baik melakukan tindakan pencegahan daripada menunggu sampai kondisi memburuk.