
Salah satu pertanyaan yang cukup sering muncul dari pasien skoliosis atau orang tua yang peduli pada postur anaknya adalah: “Apakah posisi tidur bisa membantu meluruskan tulang belakang?” Beberapa bahkan percaya bahwa tidur tengkurap bisa memperbaiki skoliosis karena dianggap memberikan “tekanan alami” yang membantu meluruskan tulang belakang.
Tapi benarkah tidur tengkurap punya efek positif terhadap skoliosis?
Jawabannya: Mitos
Tidur Tengkurap: Bukan Solusi, Malahan Bisa Jadi Masalah Tambahan
Secara alami, tidur tengkurap sama sekali tidak disarankan untuk orang sehat apalagi tidak direkomendasikan bagi penderita skoliosis. Dalam posisi ini, beban tubuh menekan bagian dada dan perut, sementara kepala harus menoleh ke samping selama berjam-jam. Hal ini menciptakan ketegangan yang tidak seimbang pada otot-otot leher, bahu, dan punggung.
Bagi seseorang dengan skoliosis—terutama dengan lengkungan di area torakal (punggung atas)—posisi tengkurap justru dapat menambah beban pada sisi tubuh yang sudah mengalami ketidakseimbangan otot. Akibatnya, skoliosis tidak akan membaik dan malah berisiko bertambah parah jika posisi tidur ini dilakukan terus-menerus.
Yang Terjadi pada Tulang Belakang Saat Tidur Tengkurap
Saat seseorang tidur tengkurap, posisi alami tulang belakang cenderung terganggu. Berikut beberapa efek yang bisa terjadi:
- Kompresi di area lumbar (punggung bawah) dikarenakan pinggul terdorong ke bawah tanpa adanya penyangga.
- Leher terpaksa ter-rotasi ke satu sisi agar kepala tetap bisa bernafas.
- Tegangan tidak merata pada otot punggung, yang bisa memperparah ketidakseimbangan otot pada pasien skoliosis.
- Kualitas tidur terganggu, karena tubuh terus mencari posisi nyaman akibat tekanan tidak merata.
Secara umum, tidur tengkurap tidak memberikan efek korektif apa pun terhadap struktur tulang belakang. Skoliosis adalah kondisi yang membutuhkan penanganan aktif dan terarah—bukan pasif seperti hanya mengandalkan perubahan posisi tidur.
3 Posisi Tidur yang Lebih Ramah untuk Skoliosis
Jika anda atau anak anda mengalami skoliosis, berikut beberapa posisi tidur yang lebih disarankan:
- Tidur Telentang dengan tambahan Bantal di Bawah Lutut
Posisi ini membuat keseluruhan postur kita tetap melengkung alami tulang belakang, terutama di bagian pinggang. Bantal di bawah lutut juga membantu mengurangi tekanan pada punggung bawah. - Tidur Menyamping dengan Bantal di Antara Lutut
Posisi menyamping, terutama pada sisi yang tidak mengalami lengkungan utama, dapat membantu menjaga keselarasan pinggul dan tulang belakang. Bantal di antara lutut menjaga panggul tetap stabil. - Gunakan Matras dan Bantal Penyangga yang Baik Pilih matras yang tidak terlalu empuk dan tidak terlalu keras, serta bantal yang menopang leher secara netral.
Meskipun posisi tidur yang baik bisa membantu meredakan ketegangan dan meningkatkan kualitas tidur, tidak ada posisi tidur yang dapat “meluruskan” skoliosis secara permanen.
.
Terapi Aktif Adalah Kunci Perbaikan Skoliosis
Seperti yang sudah disampaikan di bagian sebelumnya, posisi tidur tidak mungkin bisa merubah apalagi meluruskan skoliosis kita, pada kasus kelengkungan derajat ringan atau bahkan derajat berat. Penanganan yang efektif melibatkan terapi aktif, seperti:
- Latihan korektif (seperti metode Schroth) yang difokuskan untuk memperbaiki pola postur dan pernapasan.
- Terapi fisik rutin yang dirancang sesuai derajat kelengkungan dan usia pasien.
- Konsultasi berkala dengan fisioterapis atau dokter spesialis ortopedi untuk mengevaluasi perkembangan kurva.
Di klinik kami, banyak pasien skoliosis yang mengalami perbaikan postur dan penurunan keluhan nyeri setelah menjalani program terapi aktif selama beberapa minggu—tanpa harus mengandalkan mitos seperti tidur tengkurap.