Banyak orang tua yang bertanya-tanya, kenapa sepertinya anak mereka sulit bertambah tinggi meski asupan makanannya sudah cukup lengkap? Salah satu faktor penting yang sering luput dari perhatian orang tua adalah mereka tidak memperhatikan bagaimana peran hormon pertumbuhan, atau Growth Hormone (GH) bekerja. Hormon Pertumbuhan menjadi kunci utama yang bekerja di balik layar untuk memastikan tulang panjang anak berkembang maksimal, terutama saat anak sedang tidur
Mengenal Hormon Pertumbuhan (GH)
Hormon pertumbuhan (GH) merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari yang terletak di dasar otak. Hormon ini pada dasarnya memiliki tugas penting dalam merangsang pertumbuhan sel, memperbaiki jaringan, dan membantu metabolisme tubuh. Pada masa pertumbuhan anak-anak dan remaja, GH menjadi pendorong utama agar tinggi badan mereka meningkat dengan baik.
Bagaimana GH Membantu Tulang Panjang Bertambah Panjang?
Pada tulang manusia dibedakan menjadi berbagai jenis tulang, salah satunya adalah tulang panjang. Tulang panjang, seperti tulang paha (femur) dan tulang betis (tibia), tumbuh dari area khusus yang disebut lempeng pertumbuhan (growth plate). Lempeng ini berisi sel-sel tulang rawan yang aktif membelah dan memanjang. GH berperan besar dalam merangsang aktivitas sel kondrosit (pembentuk tulang rawan) dan osteoblast (pembentuk tulang keras) pada growth plate. Hasilnya, tulang panjang bertambah panjang secara bertahap, yang menjadi penyumbang utama kenaikan tinggi badan anak.
Jadi, tanpa kadar GH yang memadai, pertumbuhan tulang panjang bisa terhambat. Inilah kenapa anak-anak yang memiliki gangguan pada produksi GH sering mengalami tinggi badan yang tidak sesuai kurva normal.
Mengapa Jam Tidur Itu Sangat Penting?
Puncak pelepasan GH terjadi ketika anak sedang tidur nyenyak, tubuh manusia memiliki ritme alami (ritme sirkadian) yang membuat pelepasan GH meningkat tajam di fase tidur dalam (deep sleep). Fase ini umumnya terjadi antara pukul 10 malam hingga 2 pagi. Artinya, anak yang memiliki kebiasaan tidur cukup dan berkualitas memiliki kesempatan lebih besar untuk memaksimalkan pelepasan GH.
Sebaliknya, kebiasaan tidur larut malam atau kualitas tidur yang buruk bisa mengganggu ritme pelepasan GH. Akibatnya, potensi pertumbuhan tinggi badan anak juga tidak bisa optimal. Ini alasan kenapa tidur cukup dan teratur adalah salah satu kunci penting dalam mendukung pertumbuhan tinggi badan, terutama di masa remaja.
Faktor yang Mempengaruhi Pelepasan GH
Selain tidur, ada beberapa faktor lain yang bisa memengaruhi seberapa banyak GH yang diproduksi oleh tubuh anak:
–Kualitas dan durasi tidur – Anak-anak dan remaja sebaiknya tidur 8-9 jam setiap malam untuk mendapatkan fase deep sleep yang optimal.
– Asupan nutrisi – Konsumsi makanan kaya protein (seperti telur, ayam, ikan, tempe, dan tahu) yang menyediakan asam amino penting bagi produksi GH.
– Aktivitas fisik – Olahraga rutin seperti berenang, basket, atau lari dapat membantu meningkatkan kadar GH.
– Stres dan kesehatan mental – Anak yang terlalu stres atau tertekan cenderung memiliki kadar GH yang lebih rendah.
Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, para orang tua dapat membantu anak mereka memperoleh potensi tinggi badan yang lebih optimal.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Meskipun variasi tinggi badan anak bisa berbeda-beda, beberapa tanda berikut perlu diwaspadai:
– Anak tampak tidak mengalami lonjakan tinggi badan di usia pubertas (biasanya 11-16 tahun).
– Tinggi badan anak jauh di bawah kurva normal dibanding teman seusianya.
– Riwayat keluarga dengan gangguan hormon pertumbuhan.
Jika Anda melihat tanda-tanda ini, sebaiknya konsultasikan ke klinik kesehatan atau dokter spesialis anak. Pemeriksaan kadar GH dan evaluasi lempeng pertumbuhan (melalui rontgen tangan misalnya) bisa membantu memastikan apakah ada gangguan medis yang perlu ditangani.
Atau anda juga bisa melakukan konsultasi pertumbuhan tinggi di Prospine Clinic Surabaya. Sebagai klinik tulang belakang, kami juga menyediakan layanan terapi tinggi badan yang juga bisa membantu pertumbuhan anak anda.
