Jl. Kahuripan 7, SBY | Ruko Sutera Niaga I/66, Serpong - TGR
blog img

Basketball adalah olahraga yang dimainkan dengan intensitas cepat & beragam, penuh energi dan menuntut gerakan eksplosif, mulai dari sprint cepat, lompatan tinggi, hingga kontak fisik yang intens. Tak heran, para pemain sering mengalami cedera, terutama di area punggung. Cedera punggung yang dialam  disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gerakan dribble yang berulang, sering merubah-ubah postur yang salah saat bermain, atau bahkan benturan keras saat bertanding.

Cedera punggung bukan hanya mengganggu performa pemain di lapangan, tetapi dapat berdampak menjadi cidera jangka panjang jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi atlet basket terutama, pelatih, atau bahkan penggemar basket untuk memahami jenis-jenis cedera punggung yang sering terjadi, penyebabnya, serta bagaimana cara menanganinya dengan tepat.

1. Strain dan Sprain Otot Punggung

Cedera yang paling sering dialami pemain basket adalah strain (ketegangan otot atau tendon) dan sprain (cedera pada ligamen). Ini sering  terjadi saat pemain melakukan gerakan tiba-tiba, bisa terjadi saat pemain sedang merubah arah dribble atau seperti melompat tinggi untuk melakukan dunk atau lay-up, lalu mendarat dengan posisi yang tidak sempurna.

Penyebab utama:

  • Overstretching (peregangan berlebihan) pada otot saat bergerak cepat.
  • Mendarat dengan postur yang tidak seimbang.
  • Gerakan twisting atau memutar tubuh terlalu keras.

Gejala yang dirasakan:

  • Nyeri pada punggung bagian bawah atau tengah.
  • Arena tertentu menjadi kaku dan sulit bergerak.
  • Nyeri bertambah saat beraktivitas tetapi membaik saat beristirahat.

Cara penanganannya cukup sederhana: istirahat, kompres es, dan melakukan stretching ringan jika nyeri mulai berkurang. Namun, jika rasa sakit berlangsung lebih lama hingga beberapa minggu, sebaiknya segera konsultasikan ke spesialis fisioterapi.

2. Herniated Disc (Cakram Tulang Belakang Bergeser)

Cedera ini sering dialami pemain basket yang sering melakukan lompatan keras atau mengangkat beban berat dalam latihan. Herniated disc terjadi saat bantalan tulang belakang mengalami tekanan berlebih, ini membuat  cakram menonjol keluar dan menekan saraf di sekitarnya.

Faktor pemicu:

  • Lompatan berulang yang memberikan tekanan berlebih pada tulang belakang.
  • Gerakan membungkuk atau berputar dengan beban berat.
  • Kontak fisik atau benturan langsung pada punggung.

Gejala utama:

  • Nyeri tajam yang menjalar ke kaki.
  • Sensasi kesemutan atau kebas.
  • Lemahnya kekuatan otot, terutama di kaki atau punggung bawah.

Cedera ini bisa cukup serius dan membutuhkan terapi fisik yang konsisten agar pulih. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan tindakan medis seperti injeksi atau bahkan operasi jika kondisinya memburuk.

3. Spondylolysis (Patah Stres pada Tulang Belakang)

Cedera ini lebih sering terjadi pada pemain basket muda yang masih dalam masa pertumbuhan. Spondylolysis adalah kondisi di mana terjadi retakan kecil pada salah satu tulang belakang bagian bawah. Ini sering terjadi karena pemain melakukan gerakan membungkuk ke belakang secara berulang, misalnya saat melakukan shooting jump, lay-up, atau dunk.

Penyebab utama:

  • Gerakan hyperextension (melengkungkan punggung ke belakang) yang dilakukan berulang kali.
  • Ketegangan pada tulang belakang akibat latihan yang terlalu intens.
  • Faktor genetik yang membuat struktur tulang lebih rentan.

Tanda-tanda cedera ini:

  • Nyeri punggung bawah yang semakin terasa saat melompat atau bergerak.
  • Sulit untuk berdiri tegak dalam waktu lama.
  • Nyeri berkurang saat istirahat.

Biasanya, cedera ini bisa pulih dengan istirahat total, penggunaan brace (penyangga punggung), dan terapi fisik untuk memperkuat otot di sekitar tulang belakang. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa berkembang menjadi spondylolisthesis, di mana salah satu tulang belakang bergeser dari posisinya.

4. Cedera Akibat Benturan atau Jatuh

Basket adalah olahraga yang sering melibatkan benturan fisik. Entah itu saat berebut rebound, terkena blok lawan, atau jatuh dengan posisi yang salah, pemain bisa mengalami cedera punggung yang cukup serius akibat benturan langsung.

Apa saja risikonya?

  • Memar atau luka dalam di area punggung.
  • Patah tulang akibat jatuh keras.
  • Trauma pada saraf tulang belakang jika benturan sangat kuat.

Gejala yang harus diwaspadai:

  • Nyeri hebat setelah jatuh atau bertabrakan.
  • Kesulitan bergerak atau bahkan mati rasa di area tubuh tertentu.
  • Bengkak atau memar yang terlihat jelas.

Untuk cedera akibat benturan keras, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan medis untuk memastikan tidak ada patah tulang atau kerusakan saraf. Jika terjadi cedera serius, pemain bisa membutuhkan terapi jangka panjang sebelum bisa kembali bermain.

Kesimpulan

Cedera punggung saat bermain basket adalah hal yang cukup umum dan bisa terjadi akibat berbagai faktor, mulai dari gerakan yang salah, tekanan berulang saat men-dribble bola, hingga benturan langsung dengan pemain sendiria atau pemain lawan. Beberapa cedera mungkin hanya menyebabkan nyeri ringan, tetapi ada juga yang bisa berakibat serius dan memerlukan pemulihan dalam jangka waktu lama.

Agar terhindar dari cedera ini, pemain harus selalu melakukan pemanasan yang baik,  saat di lapangan harus benar dalam kondisi apapun, entah saat men-dribble bola, melompat, atau bahkan saat berlari agar otot-otot di punggung tetap terjaga. Jika mengalami nyeri yang tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan fisioterapis atau spesialis tulang belakang untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Jadi, apakah kamu seorang pemain basket atau sekadar penggemar olahraga ini, selalu ingat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati!

Leave a Reply

Chat kami
Apa yang bisa kami bantu?